Harga Beras Naik Terus Bisa Kerek Inflasi, Mendag Zulhas Sampaikan Ini ke Presiden

- 3 Oktober 2022, 18:20 WIB
Ilustrasi harga beras yang naik, ini komentar Mendag Zulkifli Hasan.
Ilustrasi harga beras yang naik, ini komentar Mendag Zulkifli Hasan. /ANTARA/Aditya Pradana Putra

POSJAKUT -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan nyatakan harga beras terus mengalami kenaikan sejak Juli sampai September 2022 dan berpengaruh pada inflasi tinggi.

Menurutnya, pemerintah menaruh perhatian khusus terkait gejolak harga beras yang dinilai berpengaruh terhadap inflasi.

“Hampir tiap hari saya dan Bulog dihubungi Presiden agar tidak lengah urusan beras," ujarnya saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Senin 3 Oktober 2022.

Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menambahkan alasan kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini karena harga gabah naik.

Baca Juga: Pabrik Pengolahan Beras Modern BULOG, Puan Maharani: MRMP Dapat Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Hal itu dipicu adanya perusahaan-perusahaan besar yang berebut membeli gabah dari petani di pulau Jawa.

Dalam kunjungannya ke PIBC, Zulhas meninjau Operasi Pasar Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.

“Penyebabnya karena berebutan gabah. Gabah meningkat cukup signifikan. Jadi otomatis gabahnya naik, digiling jadi beras, beras naik,” ucapnya.

Meski demikian, Zulkifli meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya kenaikan harga beras. Mengingat pemerintah akan memberi subsidi terhadap selisih harga jualnya.

Baca Juga: PT Food Station Jalin Kerja Sama Sebagai Pembeli Siaga Beras Asal Karawang dan Cirebon

Pemerintah juga menjamin memiliki cadangan stabilisasi harga dan pasokan. Apabila harga beras melambung, maka pemerintah akan memberikan subsidi.

“Di sini ada subsidi dari kepala daerah, sehingga harganya bisa stabil. Bila perlu kita subsidi seperti itu agar bisa harga terkendali,” urai Zulkifli.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), Pamrihadi Wiraryo menuturkan, saat ini harga beras di PIBC, terutama beras medium telah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Per 30 September 2022 harga beras medium sebesar Rp 9.834 per kilogram jika dibandingkan HET beras medium yang sesuai ketentuan Rp 9.450 per kilogram.

Baca Juga: Terkait Temuan ‘Kuburan Beras’ di Depok, BULOG: Semua yang Diterima Warga Kondisinya Baik

“Maka itu kami bekerja sama dengan para pedagang untuk menyediakan beras Operasi Pasar KPSH dengan harga Rp 8.900 per kilogram,” ungkap Pamrihadi.

Ia mengutarakan, dalam Operasi Pasar ini para pedagang dan agen sama-sama saling berkolaborasi memastikan harga sesuai maksimal yang sudah ditentukan.

Tahap awal Operasi Pasar KPSH, pihaknya bekerja sama dengan Bulog menyediakan 300 ton beras yang akan didistribusikan kepada para pedagang di PIBC dengan harga jual sebesar Rp 8.900 per kilogram (di bawah HET).

“Operasi pasar beras medium akan terus dilakukan sampai dengan Februari 2023. Kami akan disalurkan 70.000 ton untuk mengendalikan harga beras medium,” tandas Pamrihadi.

Peninjauan Operasi Pasar ini dihadiri Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan; Menteri Perhubungan RI, Budi Karya; Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso; Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi; Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi.***

Editor: Fenty Ruchyat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x