POSJAKUT -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan nyatakan harga beras terus mengalami kenaikan sejak Juli sampai September 2022 dan berpengaruh pada inflasi tinggi.
Menurutnya, pemerintah menaruh perhatian khusus terkait gejolak harga beras yang dinilai berpengaruh terhadap inflasi.
“Hampir tiap hari saya dan Bulog dihubungi Presiden agar tidak lengah urusan beras," ujarnya saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Senin 3 Oktober 2022.
Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menambahkan alasan kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini karena harga gabah naik.
Baca Juga: Pabrik Pengolahan Beras Modern BULOG, Puan Maharani: MRMP Dapat Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Hal itu dipicu adanya perusahaan-perusahaan besar yang berebut membeli gabah dari petani di pulau Jawa.
Dalam kunjungannya ke PIBC, Zulhas meninjau Operasi Pasar Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.
“Penyebabnya karena berebutan gabah. Gabah meningkat cukup signifikan. Jadi otomatis gabahnya naik, digiling jadi beras, beras naik,” ucapnya.
Meski demikian, Zulkifli meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya kenaikan harga beras. Mengingat pemerintah akan memberi subsidi terhadap selisih harga jualnya.
Artikel Rekomendasi