Devisa RI Cukup Untuk Delapan Bulan Impor, WHO Apresiasi Kemampuan Indonesia

- 20 Desember 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi penurunan cadangan devisa, salah satunya karena dipakai membayar utang pemerintah
Ilustrasi penurunan cadangan devisa, salah satunya karena dipakai membayar utang pemerintah /PIXABAY/

POSJAKUT --  Devisa Indonesia tercatat pada posisi Break Record High yakni tertinggi pada September 2021 sebesar US$146,5 miliar.

Sedangkan pada Oktober tercatat US$145,5 miliar yang artinya cukup sebagai cadangan untuk lebih dari delapan (8) bulan impor.

Balance of trade (BoT) atau neraca perdagangan RI juga positif setelah lama negatif alias defisit.

Melihat perkembangan moneter yang bagus, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai semua kemajuan itu terjalin dalam sinergi dan orkestrasi yang kuat serta pengambilan keputusan yang cepat.

Baca Juga: Pulihkan Sektor Pariwisata, 47 Sanggar Seni Dapat Bantuan Peduli Pengusaha bagi Seniman Bali

“Indonesia bisa menekan kontraksi ekonomi nasional dalam posisi yang minimal. Balance of trade Indonesia dan China yang gap-nya begitu jauh selama ini, semakin dekat dan semakin kecil. Kita harapkan tahun depan, justru Indonesia mempunyai catatan balance of trade positif dengan negeri Tiongkok,” jelas Menkominfo dikutip POSJAKUT dari laman resmi kominfo.go.id, Senin 20 Desember 2021.

Menteri Johnny juga mengungkapkan apresiasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO kepada Indonesia yang menunjukkan kemampuan adaptasi dan penyesuaian Indonesia melalui kebersamaan, kerjasama, kekuatan, dan kegotongroyongan bangsa.

“Atas keberhasilan ini, Indonesia mendapatkan apresiasi dunia seperti lembaga multilateral PBB (WHO) dan rekognisi dari banyak negara lain,” ujarnya.***

Editor: Fenty Ruchyat

Sumber: Kominfo.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x