KLHK Gandeng Anak Muda Kenalkan Kopi Indonesia Tembus Pasar Dunia di Turki

- 7 Desember 2021, 10:00 WIB
Delegasi Indonesia dalam pertemuan ODICOFF di Turki diantaranya ada milenial dan petani kopi
Delegasi Indonesia dalam pertemuan ODICOFF di Turki diantaranya ada milenial dan petani kopi /klhk.go.id

POSJAKUT -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membuka akses bagi kalangan milenial untuk berkiprah dalam program perhutanan sosial dan pemberdayaan hasil hutan.

Salah satunya dengan mengajak kaum milenial untuk ambil posisi dalam optimalisasi program perhutanan sosial dan mengajak petani kopi desa hutan untuk mengembangkan kopi dengan cakupan lebih luas.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK, Bambang Supriyanto menyebut karena kopi sudah menjadi gaya hidup kaum milenial, maka keterlibatan mereka di perhutanan sosial sangat positif.

Baca Juga: Konsumsi Data Seluler Naik 40 Persen Jadi Wujud Kebangkitan Ekonomi Internet di Indonesia

“Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup, sehingga muncul trend di kalangan anak muda menjadi barista,'' ungkap Bambang menjelaskan soal keterlibatan milenial dalam pengembangan program hutan sosial.

Awalnya, kata Bambang, ada koreksi kebijakan pemerintah dengan memberikan hak legal bagi kelompok tani dalam bentuk program Perhutanan Sosial,.

Koreksi itu membuahkan hasil. Hal itu diwujudkan dengan terselenggaranya Gelaran One Day With Indonesia Coffee Fruits Floriculture (ODICOFF) yang  menarik minat para pelaku usaha di Turki untuk serius menggandeng para petani kopi di Indonesia.

Saat memberikan hasil ODICOFF di Turki itu, dalam laman resmi menlhk.go.id, Bambang mengatakan ada sembilan Letter of Intent (LoI) ditandatangani antara tiga pendamping Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dari Kopi Batabual Maluku, Kopi Kerinci Jambi dan Kopi Rimba Bajawa Nusa Tenggara Timur dengan tiga perusahaan Turki yaitu PT 2 A GLOBAL, USEFDER dan International Elite Union CO (IEU).

Baca Juga: Tiga Mahasiswa Unkris Lolos Program Wirausaha Muda Pemula Kemenpora, Masing-masing Dapat Dana Hibah Rp10 Juta

Nota kesepakatan itu terjalin dalam kerangka kerjasama dan penjajakan peluang pasar kopi dan produk lainnya yang dibutuhkan kedua belah pihak.

LoI akan ditindaklanjuti dengan serangkaian pertemuan intensif para pihak dengan para pelaku usaha untuk memastikan besarnya peluang ekspor, demand dan supply, serta standarisasinya.

Turki menjadi salah satu dari 10 negara untuk penyelenggaraan ODICOFF karena negara ini merupakan pintu masuk perdagangan Eropa, Asia dan Timur Tengah.

''Kita bersyukur para petani kopi Indonesia mampu menembus pasar dunia. Bahkan sudah ada pengusaha Turki yang bersedia melakukan pendampingan dan pelatihan agar kualitas kopi sesuai dengan standar yang dibutuhkan pasar internasional. Ini tentu menjadi kabar baik bagi petani kopi di wilayah hutan sosial lainnya,'' ujar Bambang Supriyanto.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Chat 'I Love You' dari Suami Kepada Istrinya

Dalam rangkaian ODICOFF yang dilaksanakan pada tanggal 1-4 Desember 2021 di Istanbul, Turki, itu para pengusaha juga merasakan langsung nikmatnya berbagai jenis kopi hasil produksi petani Indonesia.

Ada enam produk kopi yang dijadikan sampel saat Coffee Cupping, tiga diantaranya adalah Kopi  Agroforestry Batabual Maluku, Kopi Kerinci dan Bhajawa Kopi.

Sebelumnya delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan KLHK dan Kementerian Pertanian juga menggelar pertemuan bisnis dengan MUSIAD. Organisasi ini memiliki perwakilan di lebih dari 80 negara termasuk Indonesia, dengan jumlah anggota sebanyak 11.000 pengusaha dan 60.000 perusahaan.

Melalui agenda ini juga disampaikan pesan penting tentang peningkatan kualitas lingkungan sekaligus kesejahteraan petani dan perekonomian masyarakat setempat yang telah berjalan melalui konsep social forestry.

Ada lebih dari 70 produk perhutanan sosial Indonesia menarik minat calon mitra potensial yang telah memiliki pangsa pasar internasional.

Pihak delegasi Indonesia maupun Turki menyampaikan pentingnya kerjasama ekonomi antar kedua negara. Selain budaya, kesamaan kedua negara sebagai negara muslim terbesar juga semakin membuka peluang kerjasama terutama di sektor pertanian..

Para pengusaha Turki juga diundang untuk menghadiri Festival Perhutanan Nasional dengan tema kopi, yang akan berlangsung pada tanggal 25-27 Januari 2022. Dalam festival ini nantinya akan banyak lagi ditemukan berbagai keragaman dan keunikan kopi Indonesia.***

Editor: Fenty Ruchyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah