BNPB Ajak Akademisi dan Dunia Usaha Latih UMKM Terdampak Bencana

- 26 November 2021, 16:57 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto (kedua kanan) dalam Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Sabtu (20/11/2021). ANTARA/HO-BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto (kedua kanan) dalam Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Sabtu (20/11/2021). ANTARA/HO-BNPB /

PosJakut – Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Ph.D  menyatakan bencana yang terjadi akan berdampak pada kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu pihak terdampak adalah kelompok usaha yang butuh upaya keras untuk bangkit. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang terdampak.

Hal itu juga dilakukan BNPB salah satunya dengan menggelar kegiatan Pendampingan Pembinaan Ekonomi (PPE) melalui diskusi  yang melibatkan akademisi di antaranya perwakilan IPB University, Universitas Mataram, Universitas Tadulako, Universitas Hasanuddin, Universitas Ageng Tirtayasa, dan Universitas Lampung.

Baca Juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Maju ke Semifinal Taklukkan Pasangan Jepang di Turnamen Indonesia Open 2021

BNPB juga bekerjama dengan dunia usaha yakni E-Commerce Shopee. Area Operations Manager Shopee Abraham Sarumpaet menyatakan kesiapan mereka membantu mengembangkan kelompok UMKM melalui kelas pelatihan dan promosi dari UMKM secara gratis.

Kelas tersebut memiliki kurikulum dari proses pembukaan toko hingga pembuatan iklan serta sistem marketing dari UMKM.  “Kelas pelatihan yang diberikan oleh Shopee tersedia untuk pelaku UMKM yang masih baru maupun yang sudah lama. Kami siap mendukung seluruh kelompok usaha masyarakat, khususnya yang terdampak bencana,” kata Abraham yang dikutip dari laman resmi BNPB Jumat 26 November 2021.

Sementara itu Dosen Institut Pertanian Bogor, Dr. Perdinan M.NRE menyebutkan bahwa strategi pemasaran harus mempertimbangkan beerapa aspek yaitu gaya hidup digitalisasi, diversifikasi produk, produk unggulan daerah, legalisasi institusi, dan dukungan dari berbagai pihak.

Strategi pemasaran ini, kata Perdinan, menjadi harapan baru bagi wilayah rawan bencana disertai dengan pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan. ***

Editor: Fenty Ruchyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini