Presidensi G20: Katanya, PDB Nasional Bisa Naik Hingga Rp7,4 Ttriliun

6 Desember 2021, 16:25 WIB
Presidensi G20 tahun 2022 di Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger /kemenkeu.go.id

POSJAKUT -- Presidensi G20 tahun 2022 diklaim akan memberikan manfaat tersendiri bagi Indonesia. Bahkan forum ini digadang-gadang akan mendatangkan manfaat ekonomi sampai 2 kali lebih besar dari forum IMF World Bank Group Annual Meetings di Bali tahun 2018.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto menyebut keuntungan secara fisik akan terjadi peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun.

Tak hanya itu, aka nada penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan keterlibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 33 ribu di berbagai sektor.

Baca Juga: Presidensi G20 Jadi Forum Pembuktian Kekuatan Indonesia dan Negara Berkembang di Dunia

Haryo menambahkan, manfaat lainnya adalah branding di dunia internasional. “Dalam jangka panjang, branding Indonesia di mata dunia akan meningkatkan kepercayaan dari negara-negara lain terhadap Indonesia.  Indonesia menjadi ‘central stage’ di dunia,” jelas Haryo dilansir laman resmi kemenkeu.go.id yang dikutip POSJAKUT, Senin 6 Desember 2021.

Menurut Haryo, Forum G20 ini diharapkan dapat mendorong komitmen investasi dari anggota G20 dan organisasi internasional.

Ia meyakini bahwa Presidensi G20 dapat menambah wawasan masyarakat, khususnya generasi muda.  “Indonesia adalah negara besar yang keberadaannya sangat diperhitungkan oleh negara-negara lain, baik dari sisi ekonomi, letak geografis, dan sikap politiknya. Tentu saja ini akan menumbuhkan kebanggaan tersendiri,” ujar Haryo.

Baca Juga: Seorang Anak Muda Sentil Jenderal Dudung, Sering Bikin Gaduh, Memancing dan Tak Membuat Situasi Kondusif

Seperti diketahui, selain membahas ekonomi dan keuangan dalam Jalur Keuangan (Finance Track), Forum G20 juga akan membahas isu yang lebih luas dalam Jalur Sherpa (Sherpa Track G20). Agenda-agenda yang diusung dalam Sherpa Track telah dipikirkan agar selaras dengan kepentingan nasional.

Sherpa Track tergabung dari Engagement Groups yang diwakili oleh Civil Society Organizations, sehingga outcome strategis dari Sherpa Track tidak terbatas pada pendekatan top-down, namun juga membuka kesempatan dari berbagai pemangku kepentingan.

Pada forum itu, para Working Group dan Engagement Group akan bekerja sama untuk mencapai agenda-agenda forum Sherpa Track.

Diskusi akan menekankan pentingnya berbagai akses dan keberpihakan terhadap masyarakat di daerah terpencil dan pulau terluar, seperti akses terhadap pendidikan, akses terhadap vaksin, akses terhadap fasilitas kesehatan, dan akses terhadap ketersediaan energi yang terjangkau.

Haryo menambahkan pada Sherpa Track, Presidensi Indonesia juga fokus pada pemberdayaan UMKM, seperti mendorong digitalisasi UMKM, pelatihan dalam rangka upskilling UMKM, mendorong berbagai kebijakan pro-UMKM seperti, pembiayaan ultra mikro, dan lainnya.***

Editor: Fenty Ruchyat

Tags

Terkini

Terpopuler